Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2015

Cara Over Kredit Rumah

Pasar rumah sekunder masih sangat menggiurkan. Tak hanya rumah yang telah lunas, rumah yang masih dalam tahap angsuran pun bisa dilepas ke pasar. Membeli rumah yang sedang dicicil atau take over kredit, terbilang sangat menguntungkan, karena tak jarang si penjual sedang butuh uang, sehingga harga rumah bisa lebih miring. Pihak perbankan pun melihat ini sebagai pangsa pasar yang prospektif, sehingga biasanya memberi banyak kemudahan—terutama bagi nasabah yang dinilai bankable . Setelah cocok dengan rumah yang diincar dan melihat legalitas surat-surat, hitunglah nilai transaksi (nilai jual rumah, besaran saldo utang pokok, dan sisa cicilan kredit yang harus dibayar). Periksa pula riwayat pembayaran cicilan pemilik lama, apakah masih ada tunggakan cicilan. Berbeda dengan proses jual beli rumah pada umumnya, proses resmi take over kredit harus melibatkan pihak bank pemberi kredit. Jadi, sebaiknya proses over kredit dilakukan di hadapan pemilik rumah, bank, dan notaris. Guna menjam

Laba Bersih PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL) QI/2015 Naik 18,75%

PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL) membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp57,08 miliar pada kuartal I/2015, naik 18,75% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp48,06 miliar. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan di PT Bursa Efek Indonesia, Senin (27/4/2015), disebutkan pendapatan dari selisih kurs penjabaran mata uang asing mencapai Rp20,39 miliar dibandingkan sebelumnya rugi kurs Rp21,75 miliar. Untuk itu, laba komprehensif Metrodata Electronics melonjak tajam menjadi Rp77,47 miliar dari periode Januari-Maret 2015 yang mencapai Rp26,31 miliar. Emiten berkode saham MTDL tersebut mengantongi pendapatan bersih pada kuartal I/2015 sebesar Rp2,2 triliun, lebih tinggi dari periode sebelumnya Rp1,78 triliun. Beban pokok pendapatan sebesar Rp2,05 triliun dari Rp1,63 triliun. Laba kotor yang diraup Metrodata Electronics mengalami penurunan menjadi Rp146,65 miliar dari Rp147,36 miliar. Namun, laba sebelum pajak justru melonjak menjadi Rp75,81 miliar

Laba bersih BTN triwulan I 2015 tercatat Tumbuh 18%

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang triwulan I 2015 dibanding periode yang sama tahun 2014. Laba bersih BTN pada triwulan I 2015 ini tercatat sebesar Rp 402 miliar atau tumbuh lebih baik dibanding periode sama 2014 yang sebesar Rp 341 miliar. Pertumbuhan laba Bank BTN ini mencapai 18 persen. Selain itu, BTN juga mencatatkan  Interest Income  pada triwulan I 2015 sebesar Rp 3,609 triliun atau tumbuh 11,20 persen dari periode sama tahun 2014 yang sebesar Rp 3,246 triliun. Sementara  Net Interest Income  Perseroan tercatat Rp 1,554 triliun atau lebih baik dari posisi yang sama tahun 2014 yang sebesar Rp.1,439 triliun. Net Interest Income ini tumbuh delapan persen. Direktur Utama Bank BTN, Maryono menyatakan, BTN tetap konsisten terhadap  core business- nya dalam bidang pembiayaan perumahan. 'Kinerja perseroan triwulan I 2015 ini masih menunjukkan konsistensi Bank BTN pada bisnis utamanya,' ujar Maryono dalam paparan kinerja

Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) Memiliki saham 40% di BTPN Berencana Merger Dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk enggan mengomentari rencana penggabungan atau merger dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.   Direktur Kepatuhan BTPN Anika Faisal mengatakan konsolidasi industri merupakan hal yang baik dan pihak regulator pun selalu menganjurkan untuk konsolidasi.   'Konsolidasi ini hal yang baik dan regulator pun menganjurkan hal ini. Namun merger bukanlah hal yang mudah dan memerlukan kajian mendalam di berbagai aspek,' ujarnya kepada Bisnis.com, baru-baru ini.   Keputusan untuk merger atau tidak, lanjutnya, bukan menjadi kewenangan BTPN tetapi para pemegang saham.   'Hal ini merupakan domain pemegang saham. Tergantung keputusan pemegang saham nantinya,' kata Anika.   Sebelumnya, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) yang memiliki saham 40% di BTPN berencana untuk melakukan merger dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. (Bisnis Indonesia)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Penurunan Laba Bersih 92,4% menjadi Rp 83 miliar per Kuartal I/2015

Langit mendung menggantung di atas PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA). Bank asal Malaysia ini mencatat penurunan laba bersih sebesar 92,4 persen menjadi Rp 83 miliar per kuartal I/2015 dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang masih sebesar Rp 1,48 triliun. Berdasarkan laporan keuangan, penurunan laba karena kenaikan biaya provisi kredit sebesar 80,6 persen menjadi Rp 7,37 triliun per kuartal I/2015, dibandingkan posisi Rp 4,08 triliun. Atau secara  quartal to quartal provisi kredit naik 20,6 persen. Itu terjadi karena kenaikan kredit bermasalah ( non performing loan NPL) gross  menjadi 4,07 persen per kuartal I/2015, dari posisi 2,57 persen per kuartal I/2014. Sedangkan rasio NPL net menjadi 1,81 persen per kuartal I/2015, dari posisi 1,39 persen per kuartal I/2014. Sedangkan dari sisi bisnis, CIMB Niaga mencatat pertumbuhan kredit sebesar 9,6 persen menjadi Rp 176,47 triliun per kuartal I/2015, dibandingkan posisi Rp 160,96 triliun per kuartal I/2014. Penopang pertumbuhan kredit adal

PT Harum Energy Tbk. (HRUM) akan buyback senilai US$32,6 juta atau Rp423,8 miliar

Emiten pertambangan PT Harum Energy Tbk. (HRUM) menyediakan dana untuk membeli kembali 10% saham atau  buyback  senilai US$32,6 juta atau Rp423,8 miliar. Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan perseroan di PT Bursa Efek Indonesia, Rabu (22/4/2015), disebutkan bahwa rencana buyback saham maksimum 270,36 juta saham atau 10% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan akan meminta persetujuan rencana  buyback  saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 29 Mei 2015. Harga batu bara yang terus melemah memicu tekanan terhadap harga saham perseroan menjadi alasan manajemen HRUM menggelar buyback. Perseroan memanfaatkan kelebihan arus kas bersih untuk meningkatkan nilai investasi pemegang saham. Per 31 Maret 2015, pemegang saham emiten berkode HRUM tersebut a.l PT karunia Bara Perkasa 70,63%, PT Bara Sejahtera Abadi 0,09%, dan publik 29,27%.(Bisnis Indonesia)

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), Rasio Pembayaran Deviden sebesar 180% Laba Bersih 2014

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) membagi dividen atas kinerja 2014 sebesar Rp350 per saham. Total dividen yang dibayarkan emiten media dan teknologi tersebut senilai Rp1,97 triliun. Rasio pembayaran dividen sebesar 180% terhadap laba bersih yang didulang sepanjang 2014 sebesar Rp1,09 triliun. Pembagian dividen itu sudah disetujui rapat umum pemegang saham (RUPS) EMTK yang digelar Rabu, (22/4/2015). "Rasio pembayaran dividen lebih besar karena kami melakukan penjualan saham SCMA . Tidak bisa dibukukan sebagai keuntungan sehingga kami memberi benefit ke pemegang saham sebagai dividen yang lebih besar," kata Sutanto Hartono, Wakil Direktur Utama EMTK, Rabu, (22/4/2015). Sebelumnya, EMTK membagi tambahan dividen kas senilai Rp79 per saham atau sejumlah Rp445,56 miliar untuk tahun buku 2013 yang telah dibayar pada 10 September 2014. EMTK adalah induk dari SCMA yang mengoperasikan dua stasiun televisi free-to-air, yakni SCTV dan Indosiar. (sumber :market.bisni

Pertalite Ada Campuran Pertamax RON 95

PT Pertamina (Persero) berencana meluncurkan produk baru bensin non subsidi yaitu Pertalite, mulai bulan depan. Salah satu komposisi untuk membuat bensin terbaru dengan RON 90 ini adalah campuran Pertamax RON 95. "Untuk membuat Pertalite, kita menggunakan nafta yang memiliki RON 65-70, agar RON-nya jadi RON 90 kita campurkan HOMC, HOMC ini bisa dibilang ya Pertamax, campurannya HOMC yang RON-nya 92-95, plus zat aditif EcoSAVE biar tambah halus, bersih dan irit. Pokoknya ketiga bahan ini campur-campurin sampai pas RON 90," ungkap Direktur Pemasaran PT Pertamina Ahmad Bambang di rapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (22/4/2015). Bambang mengatakan, untuk saat ini, pasokan nafta berasal dari produksi dalam negeri, bahkan sebelumnya produksi nafta yang mencapai 400.000 barel per bulan tidak dimanfaatkan dan harus diekspor ke luar negeri terutama ke Jepang. "Nah dengan ada Pertalite ini produksi nafta bisa dimanfaatkan sendiri tidak perlu impor. Kalau permintaan Per

PT Pembangunan Perumahan (PP) Properti Tbk Melepas 4,9 Miliar Lembar Saham Kepada Publik

PT Pembangunan Perumahan (PP) Properti Tbk melepas 4,9 miliar lembar saham kepada publik, yang ditawarkan pada kisaran harga Rp185 hingga Rp320 per lembar. 'Perolehannya nantinya akan dipergunakan untuk dijadikan modal pembiayaan proyek-proyek kami dan pelunasan pinjaman,' kata Direktur Utama PT PP Properti Tbk Galih Prahananto pada Due Diligence Meeting and Public Expose di Jakarta, Rabu. Menurut dia, perseroan menargetkan dapat meraup dana sekitar Rp908,78 miliar sampai Rp1,57 triliun melalui kegiatan ini. Lebih lanjut ia menambahkan pelepasan saham yang setara dengan 34,98% dari modal, akan mulai ditawarkan pada 22 April hingga 4 Mei 2015. 'Perseroan menargetkan pernyataan efektif dari Otorotas Jasa Keuangan dapat diperoleh pada tanggal 8 Mei, dan masa penawaran umum akan dilangsungkan pada 11 sampai 13 Mei,' ujar Galih. Selain itu, ia menuturkan bahwa saham keluaran Anak Perusahaan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk ini direncanakan mulai dicatatkan di Bursa E

Bank Jatim Klaim Pertumbuhan Kinerja Keuangan 2014 Lebih Tinggi Dibandingkan Dengan Bank go public Level Menengah

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mengklaim, pertumbuhan kinerja keuangan di 2014 lebih tinggi dibandingkan dengan para bank go public level menengah lainnya. Direktur Kepatuhan Bank Jatim Eko Antono mengatakan, pertumbuhan kinerja keuangan Bank Jatim tersebut jika dibandingkan dengan pertumbuhan perbankan di Provinsi Jawa Timur dan Nasional. 'Untuk total aset, kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan laba, Bank Jatim menduduki peringkat pertama,' kata Eko di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (22/4/2015). Eko menjelaskan, untuk total aset perbankan nasional hanya tumbuh 13,34 persen, perbankan Jawa Timur hanya 12,95 persen sedangkan Bank Jatim 14,98 persen. Untuk DPK, perbankan nasional hanya tumbuh 12,29 persen, perbankan Jawa Timur 14,93 persen sedangkan Bank Jatim 16,48 persen. Untuk pertumbuhan giro, perbankan nasional hanya tumbuh 5,05 persen, perbankan Jawa Timur hanya 15,20 persen sedangkan Bank Jatim tumbuh 16,85 persen, untuk tabungan, perbankan nas

RUPS WIKA Memutuskan Pembagian Laba Untuk Deviden Sebesar Rp 123,03 Miliar

PT Wijaya Karya Tbk ( WIKA ) membagi dividen sebesar Rp 123,03 miliar untuk tahun buku 2014. Dividen yang dibagi kepada pemegang saham tersebut setara dengan 20% laba yang perusahaan 2014 senilai Rp 615,18 miliar. 'RUPS (rapat umum pemegang saham) memutuskan pembagian laba untuk dividen sebesar Rp 123,03 miliar,' kata Direktur Utama  WIKA  Bintang Perbowo usai RUPS di Kantor WIKA, Jakarta, Rabu (22/4/2015). Persentase laba yang disebar kepada pemegang saham memang turun dari periode sebelumnya, yakni dari 30% menjadi 20%. Penurunan tersebut dilakukan karena perseroan memerlukan modal kerja atau capital expenditure (capex) yang tinggi untuk membidik dan mengerjakan proyek infrastruktur dan energi yang ditawarkan ataupun ditugaskan oleh pemerintah. 'Tahun 2014 capex sampai Rp 1,05 triliun. Sekarang sampai Rp 1,7 triliun. Itu minimal karena potensi di atas Rp 1,7 triliun. Untuk tunjangan dana investasi, kita turunkan deviden. Kita naikkan debt equity ratio,' jelasnya.

Pefindo : Peringkat 'AA' untuk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Pefindo menegaskan peringkat 'AA' untuk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan obligasi XII-XV yang masih beredar dan obligasi berkelanjutan I 2012. Analis Pefindo Hendro Utomo menuturkan, prospek dari peringkat adalah stabil. Peringkat mencerminkan dukungan yang kuat dari pemerintah iIndonesia sebagai pemegang saham pengendali, posisi usaha yang kuat di segmen kredit pemilikan rumah (KPR), dan profil permodalan yang kuat. "Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat profitabilitas yang moderat dan rasio kredit bermasalah yang tinggi," ujar Hendro.  Per 31 Maret 2014, pemerintah memegang 60,1% saham BTN dan publik 39,9%. Sementara itu, analis Pefindo Mega Nugroho menyampaikan peringkat PT Perkebunan Nusantara X Persero 'BBB+', MTN II 2014 seri A, MTN II 2014 seri B, dan obligasi I 2013.  PTPN X berencana untuk secara internal melunasi MTN II 2014 seri A senilai Rp75 miliar yang akan jatuh tempo pada 27 April 2015 dan MTN II 2014 seri B senilai Rp50 mi

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk telah ditunjuk oleh pemerintah sebagai pemimpin konsorsium rencana pembangunan kereta cepat jalur Jakarta-Bandung

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk telah ditunjuk oleh pemerintah sebagai pemimpin konsorsium rencana pembangunan kereta cepat jalur Jakarta-Bandung. "Iya, kami lead konsorsium BUMN," kata Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo kepada IMQ ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (22/4). Menurut dia, anggota konsorsium terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Industri Kereta Api (Inka) Persero, PT Len Industri Persero, dan PT Perkebunan Nusantara VIII. Berdasarkan informasi yang dihimpun IMQ, pemerintah c.q Kementerian BUMN yang diwakilkan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol akan menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan BUMN Tiongkok pukul 16.00 WIB di lantai 19 Kementerian BUMN. Saat ini, delegasi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan BUMN Tiongkok telah berdatangan di kantor Kementerian BUMN mulai pukul 15.30 wib, sedangkan Direktur Utama WIKA ditemani oleh satu direktur tiba pukul 15.45 wib. Penandatangan MoU ini merupakan tin

Nathaniel Rothschild Berencana Menguasai 100% Saham Asia Resource Minerals PLC (ARM), Induk Usaha PT Berau Coal Tbk (BRAU)

Pengusaha dan investor asal Inggris, Nathaniel Rothschild, berencana menguasai 100% saham Asia Resource Minerals PLC (ARM), induk usaha PT Berau Coal Tbk ( BRAU ). Nat, panggilan akrab Nathaniel, berniat menggandeng perusahaan asal Rusia SUEK PLC. SUEK adalah perusahaan tambang batu bara dengan cadangan terbesar kelima dunia. Rencananya, SUEK akan berkongsi dengan NR Holdings, perusahaan investasi milik Nat, untuk membeli sisa saham ARM. Seperti dikutip dari  Reuters , Rabu (22/4/2015), saat ini Nat punya 17,5% saham di ARM dan berniat menambahnya hingga 30% melalui jaminan rekapitalisasi utang Berau senilai US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun). Ternyata tidak hanya Nat yang berniat menguasai ARM, pekan lalu Asia Coal Energy Ventures Ltd (ACE), perusahaan investasi yang dikendalikan pemegang saham minoritas ARM yaitu Argyle Street Management Ltd berniat menawar saham induk Berau itu senilai 200 juta poundsterling (Rp 4 triliun). Tawaran ACE untuk membeli saham ARM ini disokong oleh Grup Sinar

PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mencetak pertumbuhan laba bersih 16,91%

  sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2015 yang dipublikasikan, Rabu (22/4/2015), laba tahun berjalan perseroan tercatat Rp1,59 triliun, naik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp1,36 triliun. Kenaikan itu terjadi seiring pertumbuhan pendapatan sebesar 7,78% menjadi Rp9,41 triliun dari Rp8,73 triliun. Sementara itu, kenaikan harga pokok penjualan terjaga sebesar 1,99% menjadi Rp4,61 triliun dari Rp4,52 triliun. Akibatnya, laba kotor perseroan naik 14,01% menjadi Rp4,8 triliun dari Rp4,21 triliun. Beban usaha, yang terdiri dari beban pemasaran dan penjualan serta beban umum dan administrasi, naik 15,81% menjadi Rp2,71 triliun dari Rp2,34 triliun. Sehingga, laba usaha perseroan naik 11,76% menjadi Rp2,09 triliun dari Rp1,87 triliun. (SUMBER:market.bisnis.com)

Laba Bersih PT Elnusa Tbk (ELSA) Q1 2015 Naik 20%

PT Elnusa Tbk (ELSA)  mencatatkan perolehan  laba bersih  perseroan pada kuartal I tahun ini  menjadi sebesar  Rp65 miliar  dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp54 miliar. Direktur Keuangan Elnusa Sabam Hutajulu mengatakan, kinerja ini didukung postifinya pertumbuhan di segmen jasa hulu yaitu driling and oilfield serta land seismic service yang tumbuh masing-masing sebesar 3% dan 2%. "Sedangkan kinerja anak perusahan terutama PT Elnusa Petrofin pada segmen jasa hilir migas juga membaik dengan tumbuk 2% di kuarta I 2015 ini," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (22/4/2015). Dia menjelaskan, laba kotor perseroan juga naik 7%, laba usaha tumbuh 5%, dan EBITDA meningkat sebesar 9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. "Kami berkomitmen menjaga beban pokok pendapatan pada level yang wajar. Keseriusan manajemen untuk terus melakukakan efisiensi dalam operasinya tanpa mengurangi kualitas jasa yang diberikan pada klien," jelas Sabam. Strategi perser

Setiap Bulan 6 ton Makanan Khas Palembang "empek-empek " Diekspor

Setiap bulan sebanyak enam ton makanan khas Palembang, Sumatera Selatan yaitu empek-empek "keluar" melalui bandar udara dibawa para pelancong dari dalam dan luar negeri. "Kuliner menjadi salah satu komoditi unggulan Industri Kecil Menengah (IKM) di Sumsel. Menurut laporan pihak bandara, satu orang membawa sekitar 10-15 kilogram empek-empek sebagai oleh-oleh," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel Permana di Palembang. Permana mengatakan jumlah tersebut bisa meningkat lebih tinggi saat Palembang mengadakan acara-acara berkapasitas nasional maupun internasional. Menurut Permana, pertumbuhan IKM bidang kuliner di Sumsel meningkat 14,8 persen pada 2014 jika dibandingkan dengan pertumbuhan IKM Sumsel pada 2013. Ia menambahkan, makanan berbahan dasar ikan tersebut juga sudah diekspor ke beberapa negara Asia Tenggara, seperti Brunei Darussalam, Malaysia dan Thailand. Berdasarkan data statistik, Sumsel memiliki 33.434 IKM berbagai komoditi dari 17 Kabupaten

PT Sigmantara Alfindo eksekusi 48,9 % & PT Amanda Cipta Persada eksekusi 51 % dari total saham baru yang bakal diterbitkan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

PT Sigmantara Alfindo dan PT Amanda Cipta Persada masing-masing bakal mengeksekusi 48,9 persen dan 51 persen dari total saham baru yang bakal diterbitkan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Perseroan rencananya bakal menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau non-HMETD ( private placement ) senilai Rp 1,48 triliun. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Sumber Alfaria Trijaya, Tomin Widian mengungkapkan, berdasarkan perjanjian pemesanan saham yang ditandatangani pada 14 April tahun ini, Sigmantara akan mengambil bagian 1,42 miliar saham dan Amanda mengambil 1,48 miliar saham. 'Dari 2,9 miliar saham baru yang akan dikeluarkan oleh perseroan,' tutur Tomin dalam keterangan resminya, Selasa (21/4). Berdasarkan prospektur perseoran beberapa waktu lalu, Alfaria berencana menerbitkan 7,5 persen saham baru dari total modal ditempatkan dan disetor penuh atau sebanyak 2,91 miliar saham. Adapun harga pelaksanaan ialah sebesar Rp 510 per saham. 'Berdasa

Laba Bersih PT AKR Corporindo Tbk. Meroket 63,8% Kuartal I/2015

Laba bersih PT AKR Corporindo Tbk. meroket 63,8% secara  year-on-year menjadi Rp295,23 miliar pada kuartal I/2015 dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sekitar Rp180,23 miliar. Padahal, pendapatan emiten yang bergerak di distribusi kimia dasar dan BBM itu merosot 14,72% dari Rp5,63 triliun menjadi Rp4,8 triliun. Presiden Direktur AKR Corporindo (AKRA) Haryanto Adikoesoemo menuturkan terpangkasnya pendapatan disebabkan oleh anjloknya harga minyak sejak kuartal terakhir 2014. 'Secara keseluruhan kami memperoleh hasil positif berkat ditekannya biaya manajemen, ongkos operasional, dan pengelolaan arus kas yang baik,' paparnya dalam keterangan resmi yang diterima  Bisnis.com , Selasa (21/4/2015). Mengacu pada laporan keuangan kuartal I/2015, beban pokok penjualan perseroan turun 14,72% menjadi Rp4,21 triliun. Adapun beban usaha dan beban keuangan masing-masing naik 23,06% dan 0,46%. Secara keseluruhan, tahun ini perseroan mengincar kenaikan laba bersih sebesar 20

Wall Street Berakhir Naik Tajam pada Senin 21/04/2015, Didorong Langkah Stimulus Terbaru Tiongkok

Saham-saham di Wall Street berakhir naik tajam pada Senin (Selasa pagi WIB), didorong langkah-langkah stimulus terbaru Tiongkok dan beberapa laba perusahaan terkemuka mengalahkan perkiraan. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 208,63 poin (1,17 persen) menjadi ditutup pada 18.034,93. Indeks berbasis luas S&P 500 naik 19,22 poin (0,92 persen) menjadi berakhir di 2.100,40, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq ditutup naik 62,79 poin (1,27 persen) menjadi 4.994,60. Bank sentral Tiongkok pada Minggu mengumumkan pihaknya akan memangkas tingkat dana yang bank-bank umum harus pertahankan dalam cadangan di perekonomian terbesar kedua di dunia itu sebesar satu persentase poin, langkah tersebut merupakan yang kedua tahun ini untuk meningkatkan pinjaman. Bank investasi Morgan Stanley naik 0,6 persen dan pembuat mainan Hasbro naik 12,6 persen setelah kedua perusahaan melaporkan laba kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan. "Ada nada positif terhadap laporan laba sejauh in