Pefindo menegaskan peringkat 'AA' untuk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan obligasi XII-XV yang masih beredar dan obligasi berkelanjutan I 2012.
Analis Pefindo Hendro Utomo menuturkan, prospek dari peringkat adalah stabil. Peringkat mencerminkan dukungan yang kuat dari pemerintah iIndonesia sebagai pemegang saham pengendali, posisi usaha yang kuat di segmen kredit pemilikan rumah (KPR), dan profil permodalan yang kuat.
"Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat profitabilitas yang moderat dan rasio kredit bermasalah yang tinggi," ujar Hendro.
Per 31 Maret 2014, pemerintah memegang 60,1% saham BTN dan publik 39,9%.
Sementara itu, analis Pefindo Mega Nugroho menyampaikan peringkat PT Perkebunan Nusantara X Persero 'BBB+', MTN II 2014 seri A, MTN II 2014 seri B, dan obligasi I 2013.
PTPN X berencana untuk secara internal melunasi MTN II 2014 seri A senilai Rp75 miliar yang akan jatuh tempo pada 27 April 2015 dan MTN II 2014 seri B senilai Rp50 miliar dan jatuh tempo pada 5 Mei 2015.
"Kami merevisi outlook peringkat perusahaan menjadi stabil dari negatif berdasarkan ekspektasi kami bahwa kinerja bisnis gula perusahaan kana meningkat seiring dengan membaiknya harga gula dalam negeri dan dukungan dari pemerintah dalam bentuk suntikan modal sebesar Rp975 miliar," ujar Mega.
Peringkat tersebut, lanjutnya, mencerminkan produktivitas yang stabil dari perkebunan temu dan operasi yang terintegrasi secara vertikal.
"Namun, peringkat tersebut masih dibatasi oleh elverage keangan perusahaan yang tinggi, ketergantungan yang tinggi pada pasokan tebu petani, dan eksposur terhadap fluktuasi harga gula dan tembakau serta cuaca yang tidak menguntungkan," ungkapnya.
Akhir 2014, perseroan memiliki luas perkebunan 73.488 hektar (termasuk plasma). luas tersebut terdiri dari areal perkebunan tebu 72.435 hektar dan areal perkebunan tembakau 1.053 hektar. Fasilitas produksi PTPN X meliputi 11 pabrik gula tebu dan 1 pabrik bioethanol, yang seluruhnya terletak di Jawa Timur. (kutipan : www.imq21.com)
Analis Pefindo Hendro Utomo menuturkan, prospek dari peringkat adalah stabil. Peringkat mencerminkan dukungan yang kuat dari pemerintah iIndonesia sebagai pemegang saham pengendali, posisi usaha yang kuat di segmen kredit pemilikan rumah (KPR), dan profil permodalan yang kuat.
"Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat profitabilitas yang moderat dan rasio kredit bermasalah yang tinggi," ujar Hendro.
Per 31 Maret 2014, pemerintah memegang 60,1% saham BTN dan publik 39,9%.
Sementara itu, analis Pefindo Mega Nugroho menyampaikan peringkat PT Perkebunan Nusantara X Persero 'BBB+', MTN II 2014 seri A, MTN II 2014 seri B, dan obligasi I 2013.
PTPN X berencana untuk secara internal melunasi MTN II 2014 seri A senilai Rp75 miliar yang akan jatuh tempo pada 27 April 2015 dan MTN II 2014 seri B senilai Rp50 miliar dan jatuh tempo pada 5 Mei 2015.
"Kami merevisi outlook peringkat perusahaan menjadi stabil dari negatif berdasarkan ekspektasi kami bahwa kinerja bisnis gula perusahaan kana meningkat seiring dengan membaiknya harga gula dalam negeri dan dukungan dari pemerintah dalam bentuk suntikan modal sebesar Rp975 miliar," ujar Mega.
Peringkat tersebut, lanjutnya, mencerminkan produktivitas yang stabil dari perkebunan temu dan operasi yang terintegrasi secara vertikal.
"Namun, peringkat tersebut masih dibatasi oleh elverage keangan perusahaan yang tinggi, ketergantungan yang tinggi pada pasokan tebu petani, dan eksposur terhadap fluktuasi harga gula dan tembakau serta cuaca yang tidak menguntungkan," ungkapnya.
Akhir 2014, perseroan memiliki luas perkebunan 73.488 hektar (termasuk plasma). luas tersebut terdiri dari areal perkebunan tebu 72.435 hektar dan areal perkebunan tembakau 1.053 hektar. Fasilitas produksi PTPN X meliputi 11 pabrik gula tebu dan 1 pabrik bioethanol, yang seluruhnya terletak di Jawa Timur. (kutipan : www.imq21.com)
Comments
Post a Comment